Abstract:
Air gambut memiliki potensi untuk diolah sebagai air baku karena ketersediaannya
yang cukup banyak, namun kualitas air gambut belum memenuhi standar kualitas
air untuk konsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan efektifitas
penggunaan PAC dan kitosan dalam penurunan tingkat kekeruhan, TDS, kesadahan
total, dan kadar zat organik air gambut pada proses pengolahan air dengan metode
koagulasi-flokulasi. Berdasarkan hasil penelitian, koagulan kitosan 2% maupun
PAC 2% mencapai optimum pada dosis 0,75 mL/L. Penurunan pada dosis optimum
koagulan kitosan untuk kekeruhan sebesar 85,95%, TDS 26,42%, kesadahan total
60,55%, dan zat organik 77,78%. Penurunan pada dosis optimum koagulan PAC
untuk kekeruhan sebesar 78,43%, TDS 14,53%, kesadahan total 55,05?n zat
organik 73,63%. Koagulasi dipengaruhi oleh kondisi pH, dimana koagulan bekerja
optimum pada pH 8. Penggunaan koagulan kitosan menunjukkan efektifitas
penurunan nilai kekeruhan, TDS, kesadahan total, dan kadar zat organik yang lebih
tinggi dibandingkan penggunaan koagulan PAC.
Kata kunci: Air gambut, jar test, koagulasi-flokulasi, kitosan, dan Poli Aluminium
klorida.