Abstract:
Anemia merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan kurangnya kadar hemoglobin (Hb) atau jumlah sel darah merah. Data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menunjukkan bahwa pada tahun 2018 didapatkan sebanyak 884 remaja putri mengalami anemia dari 924 kasus pada remaja usia 10-19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan terhadap perilaku pencegahan anemia pada remaja putri di SMAIT Ukhuwah Banjarmasin. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sebanyak 36 remaja putri yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukan terdapat dua kelas dengan nilai rerata di atas rata-rata keseluruhan dalam faktor lingkungan dan begitu pula dengan nilai rerata perilaku pencegahan anemia. Berdasarkan analisis statistik dengan uji T didapatkan nilai sign. 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) berarti terdapat pengaruh yang erat antara faktor lingkungan sekolah terhadap perilaku pencegahan anemia. Dari interpretasi R square menunjukkan bahwa faktor lingkungan berpengaruh terhadap perilaku pencegahan anemia sebesar 82,8% membuktikan pengaruh faktor lingkungan sekolah terhadap perilaku pencegahan anemia berada pada interval koefisien yaitu 0,80-0,999 dan interpretasinya masuk dalam kategori sangat kuat.