Abstract:
Heksadekanamida adalah kristal padat berwarna putih di suhu kamar dan mempunyai rumus molekul (CH3(CH2)14CO(NH2)). Senyawa ini memiliki berat molekul sebesar 255,44 g/gmol. Heksadekanamida sebagian besar digunakan di industri lubricant, emulcifier serta aditif pada industri karet serta detergen. Konsumsi bahan kimia heksadekanamida di dalam negeri diperkirakan akan terus semakin tinggi karena industri karet pada Indonesia kini semakin berkembang sangat pesat. dengan meningkatnya konsumsi heksadekanamida didalam negeri, sangat layak didirikan pabrik industri kimia
buat memenuhi kebutuhan pada negeri maupun buat diekspor ke luar negeri. Pabrik heksadekanamida ini direncanakan didirikan pada tahun 2025 dengan kapasitas 7.000 ton/tahun. Adapun bahan standar primer yang digunakann buat menghasilkan heksadekanamida ini merupakan asam heksadekanoat dan urea. Pembuatan heksadekanamida dilakukan dengan proses amidasi buat pembentukan amida dari suatu gugus karbonil (C=O) menggunakan suatu atom nitrogen, urea serta asam heksadekanoat. yang telah berbentuk cair dileburkan, lalu diumpankan ke reaktor menggunakan
proses batch dan direaksikan selama 4 jam pada suhu 160?C serta tekanan 1 atm.
Heksadekanamida hasil reaksi dimurnikan dengan pelarut kloroform untuk memurnikan heksadekanamida asal urea yg tersisa. Selanjutnya dilakukan Mixeran dengan pelarut etanol buat memurnikan
heksadekanamida dari asam heksadekanoat yang tersisa. kemudian heksadekanamida dikeringkan serta
dihaluskan hingga sebagai bubuk. setelah itu, produk dibawa ke gudang produk dengan kemurnian produk sebesar 97%. Bentuk perusahaan berupa Perseroan Terbatas (PT) menggunakan sistem organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan sesuai pembagian berdasarkan jam kerja yang terdiri berasal shift and non shift menggunakan energi kerja yang dibutuhkan sebesar 137 orang,
hasil penjualan diperoleh yaitu sebanyak Rp 895.992.300.000. Selain itu diperoleh pula Retun of Invesment (ROI) sebelum pajak sebesar 53% serta sesudah pajak sebanyak 34%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 1,6 tahun serta setelah pajak 2,3 tahun, sehingga diperoleh
Break event point (BEP) sebanyak 42?n Shut Down Point (SDP) sebanyak
20%.Berdasarkan pertumbuhan yang akan terjadi pertimbangan dan hasil evaluasi tersebut, maka pabrik Heksadekanamida dengan kapasitas 7.000 ton/tahun layak untuk didirikan.