Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah dari
berbagai jenis produk kerajinan purun, menganalisis biaya tetap dan
biaya variabel kerajinan purun, serta untuk menganalisis kelayakan
usaha kerajinan purun di Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka
Kota Banjarbaru. Penelitian ini merupakan studi kasus dan untuk
menganalisis nilai tambah digunakan metode Hayami. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2020 hingga Januari 2021
menggunakan data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil analisis,
nilai tambah untuk bakul yaitu Rp 72.500/kg , nilai tambah tas yaitu Rp 387.592/kg dan nilai tambah topi yaitu Rp 52.500/kg. Nilai tambah
terbesar yakni pada pengolahan purun menjadi tas dengan rasio nilai
tambah 96,90%. Ini disebabkan karena tas memiliki nilai tambah
paling besar yaitu Rp 387.592/kg bahan baku. Sedangkan nilai
tambah terkecil yaitu pada pengolahan purun menjadi topi dengan
rasio nilai tambah 87,50?ngan nilai tambah Rp 52.500/kg bahan
baku. Keuntungan dari setiap jenis output yaitu meliputi; keuntungan
dari kerajinan bakul Rp 66.500 dengan tingkat keuntungan 83,13%,
kerajinan tas Rp 381.592, dengan tingkat keuntungan 95,40?n
kerajinan topi Rp 46.500 dengan tingkat keuntungan 77,74 %, maka
keuntungan terbesar adalah pada kerajinan tas. Usaha pengolahan
kerajinan tangan dari tanaman purun menjadi bakul, tas, dan topi
memiliki RCR sebesar 5,56, artinya setiap Rp 1 biaya yang
digunakan akan memberikan Rp 5,56 penerimaan, sehingga usaha ini
layak dijalankan karena RCR > 1.