Abstract:
Untuk mengurangi gas karbondioksida (CO2) hasil dari pembuatan semen diperlukannya suatu inovasi untuk menggantikan bahan dasar pengganti semen yang ramah lingkungan. Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan adalah beton ramah lingkungan (green concrete). Beton ini mengurangi atau menghilangkan pemakaian semen dalam pembuatan beton atau zero cement atau yang disebut beton geopolymer. Pada penelitian ini dibuat benda uji ferrocement dan ferrogeopolymer, dalam dunia nyata ferrocement sering digunakan sebagai boks tersier irirgasi, dinding panel, dan panel lantai.
Penelitian ini merupakan uji eksperimental di laboratorium dengan benda uji pelat ferrocement dan ferrogeopolymer 750×150×35 mm serta benda uji kubus mortar semen dan geopolymer ukuran 50×50×50 mm. Variasi ferrocement dan ferrogeopolymer terdiri dalam lebar bukaan wire mesh yaitu 1 inch, ¾ inch dan ½ inch. Kadar Plastiment VZ sebesar 2?ri berat fly ash untuk campuran mortar geopolymer. Perencanaan campuran mortar semen mengacu pada SNI 03-6825-2002 mengenai Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen Portland untuk Pekerjaan Sipil. Metode perawatan beton yang digunakan pada penelitian kali ini adalah dengan cara direndam di dalam air PDAM, wet-dry air PDAM dan wet-dry air rawa.
Hasil penelitian menunjukkan pada variasi lebar bukaan wire mesh didapat semakin mengecil lebar bukaan wire mesh, maka nilai kuat lentur yang dihasilkan juga semakin meningkat. Pada variasi ferrocement diperoleh sebesar 6,076 MPa dan ferrogeopolymer sebesar 2,304 MPa dengan lebar bukaan wire mesh ½ inch. Pada variasi perawatan beton juga menunjukkan rendam air PDAM memiliki nilai kuat lentur yang lebih tinggi dibandingkan dengan perawatan beton wet-dry air PDAM dan wet-dry air rawa. Begitu pula untuk kuat tekan, didapatkan nilai kuat tekan tertinggi pada metode perawatan rendam air PDAM dibandingkan dengan perawatan beton wet-dry air PDAM dan wet-dry air rawa.
Kata Kunci: Fly Ash, Ferrocement, Ferrogeopolymer, Plastiment VZ, Wire Mesh