Abstract:
Latar Belakang: Komponen yang harus dilaksanakan rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan adalah keselamatan pasien. Terdapat 6 sasaran dari keselamatan pasien, salah satunya risiko jatuh. Berdasarkan Kongres XII PERSI, kejadian jatuh menduduki peringkat kedua setelah insiden medicine error dengan angka kejadian 14%. Insiden pasien jatuh mempunyai dampak cedera fisik. Pada tahun 2019, terdapat 6 laporan insiden dan 1 laporan insiden jatuh pada tahun 2021 di RSD Idaman Kota Banjarbaru. Indikator pelayanan mutu juga belum mencapai target karena pada Maret 2020 hanya 39% yang melakukan assesmen awal risiko jatuh pasien. Penerapan pencegahan risiko jatuh perlu dilakukan melalui berbagai kegiatan berdasarkan kemampuan untuk meningkatkan keamanan dan perlindungan dalam masa perawatan yang klinis pada faktor pengetahuan perawat. Perlu dilakukan evaluasi terhadap tingkat pengetahuan perawat dengan penerapan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan perawat dengan pencegahan risiko jatuh di RSD Idaman Kota Banjarbaru.
Metode: Desain penelitian adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling yang dilakukan pada 77 responden perawat pelaksana di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi-square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan hasil p-value = 0,000 dengan batas kemaknaan (? < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan perawat dengan pencegahan risiko jatuh.
Diskusi: Pengetahuan dianggap sebagai domain kognitif paling penting bagi perawat. Perawat yang memiiliki pengetahuan yang baik, maka perawat tersebut akan patuh terhadap pelaksanaan pencegahan risiko jatuh. Namun, tidak menutup kemungkinan jika pengetahuan tidak dapat menghindarkan seseorang dari kejadian yang tidak diinginkan. Faktor yang menyebabkan kurangnya pengetahuan dari perawat yaitu kurangnya kesadaran perawat akan keselamatan pasien, kurangnya sosialisasi serta pelatihan mengenai keselamatan pasien khususnya pencegahan risiko jatuh. Hasil dari korelasi dalam penelitian ini masih lemah dikarenakan penerapan keselamatan pasien bukan hanya menjadi tanggung jawab perawat, melainkan juga bagian dari tanggung jawab pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga harus dipastikan mengetahui dan memahami informasi yang berkaitan dengan pencegahan risiko jatuh.
Kata Kunci: Risiko Jatuh, Pencegahan, Pengetahuan Perawat, Rawat Inap, Persepsi