Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein kasar dan serat kasar pada daun kelor yang diberi pupuk kandang fermentasi dengan dosis yang berbeda. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pemberian dosis yang tepat untuk menghasilkan daun kelor dengan kandungan proten dan serat kasar yang optimal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan lima kali ulangan, sehingga terdapat 25 satuan percobaan (5 X 5 = 25). Model matematis Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan dalam penelitian menurut Steel dan Torrie (1993). Perlakuan penelitian ini sebagai berikut: D0 = Pupuk dasar (kontrol); D1 = Pupuk dasar + pupuk organik fermentasi dosis 10 ton/ha; D2 = Pupuk dasar + pupuk organik fermentasi dosis 20 ton/ha; D3 = Pupuk dasar + pupuk organik fermentasi dosis 30 ton/ha; D4 = Pupuk dasar + pupuk organik fermentasi dosis 40 ton/ha; Parameter yang diukur adalah kadar protein kasar dan serat kasar. Prosedur kerja dari analisis kadar protein kasar dan serat kasar menurut AOAC (1992). Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pemberian pupuk organik P2 dengan dosis pemberian pupuk 20 ton/ha, berpengaruh terhadap nilai PK sebesar (23,07%) dan tidak berpengaruh terhadap serat kasar. Dapat dikatakan bahwa dosis pemberian pupuk 20 ton/ha lebih efesien untuk diaplikasikan..
Kata kunci: Tanaman kelor, pupuk organik fermentasi, Kandungan Protein Kasar, Kandungan Serat Kasar