Abstract:
Prarancangan pabrik stirena dari etil benzena dengan proses dehidrogenasi katalitik kapasitas 100.000 ton/tahun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan stirena di Indonesia pada 2026 mendatang. Stirena digunakan dalam sintesis berbagai macam polimer seperti ABS, SAN, dan SBR.
Proses pembuatan stirena menggunakan proses dehidrogenasi katalitik dengan bantuan katalis shell 105. Proses terjadi di dalam reaktor fixed bed multitube dimana reaksi berlangsung pada fase gas dengan suhu operasi 625 oC dan tekanan 1,2 atm. Kemudian keluaran reaktor dialirkan menuju flash drum untuk memisahkan komponen produk berwujud cair dan gas. Kemudian produk stirena masuk ke menara distilasi 1 untuk dimurnikan hingga mencapai kemurnian 99,7%, produk atas menara distilasi 1 yang masih mengandung etil benzena yang belum bereaksi dimurnikan lagi dengan menara distilasi 2 yang selanjutnya akan di alirkan ke mixing point untuk diumpankan ke dalam reaktor. Produk atas menara distilasi 2 berupa toluena dengan kemurnian 70% selanjutnya disimpan dalam tangki penyimpanan. Pabrik berlokasi di kawasan industri Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Pabrik ini direncanakan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 149 orang.
Hasil analisa ekonomi terhadap prarancangan pabrik stirena diperoleh data Percent Return On Investment (ROI) sesudah pajak sebesar 30,82%. Pay Out Time (POT) sesudah pajak adalah 2,58 tahun. Nilai Break Even Point (BEP) sebesar 43?n Shut Down Point (SDP) sebesar 33% kapasitas. Berdasarkan data–data analisa di atas dapat disimpulkan, bahwa pabrik stirena dengan kapasitas 100.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.