Abstract:
Indonesia merupakan daerah tropis dan sumber utama untuk irigasi tergantung pada curah hujan. Perubahan pola curah hujan dan suhu udara secara langsung berdampak pada ketersediaan air untuk keperluan irigasi termasuk pada Daerah Irigasi Rawa (DIR) Danda Besar. DIR Danda Besar merupakan daerah irigasi rawa pasang surut dimana energi pasang surut tidak dapat mengairi sebagian wilayah, oleh karena itu DIR ini untuk memenuhi kebutuhan air memanfaatkan air curah hujan sehingga menjadi lahan sawah tadah hujan. Perubahan iklim meliputi perubahan pola curah hujan dan suhu udara periode pengamatan 2001 sampai 2020 dengan menggunakan data harian TRMM (Tropical Rainfall Measurement Mission) dibagi menjadi 2 periode pengamatan yaitu periode I dari tahun 2001 sampai 2010 dan periode II tahun 2011 sampai 2020. Tahap analisis data yaitu validasi dan koreksi data TRMM sebelum digunakan untuk analisa neraca air, perhitungan curah hujan effektif padi dan evapotranspirasi selanjutnya analisis ketersediaan dan kebutuhan air serta analisis neraca air. Hasil analisis ketersediaan air, perbandingan debit ketersediaan air periode I (2001-2010) dengan periode II (2011-2020) yang mengalami peningkatan debit ketersediaan air tengah bulan tertinggi terdapat pada bulan Desember 1 dan Desember 2, penurunan debit ketersediaan air tertinggi terdapat pada bulan November 1 dan November 2. Hasil analisis neraca air berdasarkan kebutuhan air sesuai skenario tanam dengan dua skenario tanam. Nilai neraca air 1 terdapat defisit air dengan debit ketersediaan air periode I dan II, necara air 2 merupakan rekomendasi pola tanam karena perubahan iklim jadi neraca air dihitung berdasarkan ketersediaan air periode II. Hasil neraca air 2 tidak terdapat defisit air.
Kata Kunci: TRMM (Tropical Rainfall Measurement Mission), DIR Danda Besar, Ketersediaan air, Kebutuhan air, Skenario tanam