Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara orientasi masa depan dengan kenakalan remaja kategori pelanggaran status (status offense) pada siswa SMA di sekolah “X” Wilayah Kalimantan Timur. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 36 orang. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala adaptasi orientasi masa depan dari Rachel Seginer (2009) dan skala konstruksi dari kenakalan remaja kategori pelanggaran status (status offense) dari Office of Juvenile Justice and Deliquency Prevention (OJJDP, 2015). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik analisis korelasional Product Moment Pearson, dengan nilai r=-0,76 dan taraf signifikansi 0,000 (p < 0,05), yang berarti ada hubungan signifikan antara orientasi masa depan dengan kenakalan remaja kategori pelanggaran status (status offense) yang arahnya berlawanan atau negatif. Hasil penelitian bahwa responden dalam penelitian ini memiliki tingkat kenakalan remaja kategori pelanggaran status (status offense) yang rendah, dikarenakan orientasi masa depan yang tinggi. Koefisien determinasi menunjukkan sumbangan efektif orientasi masa depan dengan kenakalan remaja kategori pelanggaran status (status offense) sebesar 57,8%, sedangkan 42,2% sisanya merupakan sumbangan efektif dari variabel-variabel lain yang tidak di ikutsertakan dalam penelitian ini.
Kata kunci: Orientasi masa depan, kenakalan remaja, pelanggaran status (status
offense).