Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan peneliti dalam melihat bagaimana gaya hidup yang menunjukan perilaku konsumtif pada kalangan mahasiswa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami bagaimana gaya hidup dapat membentuk perilaku konsumtif, di kaji menggunakan teori David Chaney lifestyles dan teori masyarakat konsumsi dari Jean Baudrillard. Chaney mengatakan bahwa pada akhir modernitas semua yang kita miliki akan menjadi budaya tontonan (a culture of spectacle). Semua orang ingin menjadi penonton dan sekaligus ditonton. Ingin melihat tapi sekaligus juga dilihat. Di sinilah gaya mulai menjadi modus keberadaan manusia modern : kamu bergaya maka kamu ada ! kalau kamu tidak bergaya, siap-siaplah untuk dianggap “tidak ada” : diremehkan, diabaikan atau mungkin dilecehkan. Itulah sebabnya mungkin orang sekarang perlu bersolek atau berias diri, dan Baudrillard berasumsi bahwa masyarakat mengkonsumsi suatu barang atau jasa bukan lagi dilihat pada pemenuhan kebutuhan (needs), tetapi lebih kepada pemenuhan hasrat (desire). Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, pemilihan informan menggunakan snowball sampling dan jumlah informan sebanyak 9 orang. Pengumpulan data dibuat dengan wawancara, dan dikaji menggunakan teknik analsis data dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat berorientasi pada perilaku konsumtif terlihat bagaimana penampilan mahasiswa serta bagaimana mahasiswa dalam mengisi waktu luangnya yang dikeompokkan sebagai berikut : lingkungan dan fashion, diskon, food and beverange, berfoya- foya, self love dan self reward serta Pengingkaran terhadap Kenikmatan. Kesenangan menjadi acuan kehidupan bagi mahasiswa, mahasiswa beranggapan “jika ingin bahagia aku harus berbelanja, jika aku berbelanja maka aku bahagia” kebahagiaan dari membelanjakan uang ini lah yang disalah artikan sebagai self love dan self reward, bagi mahasiswa tak apa untuk menghabiskan uang selama ia mendapatkan kebahagiaan dari kegiatan tersebut yang sebenarnya hanyalah motif perilaku konsumtif.