Abstract:
Kekerasaan seksual yang terjadi di Indonesia pada perempuan dan anak mengalami peningkatan kasus setiap tahunnya. Mahasiswa yang tidak puas dengan kinerja DPR kemudian melakukan demonstrasi besar di berbagai kota di Indonesia. Demonstrasi merupakan contoh dari aksi kolektif. Berdasarkan Social Identity Model of Collective Action (SIMCA) dari van Zomeren dkk. (2008), ada setidaknya tiga hal yang dapat memicu sebuah aksi kolektif, seperti identitas sosial, efikasi dan marah. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan mengumpulkan data dari mahasiswa seluruh Indonesia secara daring. Data terkumpul sebanyak 255 orang yang terbagi ke dalam dua kelompok, 107 orang kelompok kontrol dan 148 orang untuk kelompok eksperimen. Eksperimen terkonfirmasi dibuktikan dengan ada perbedaan pada dua kelompok diukur dengan skala peleburan identitas verbal (Gómez dkk., 2011) maupun pictorial (Swann dkk., 2009). Uji hipotesis menggunakan regresi model mediasi dengan bantuan PROCESS MACRO dari Hayes. Hasil penelitian menunjukkan emosi marah berbasis kelompok signifikan dalam memediasi pengaruh peleburan identitas terhadap aksi kolektif. Peleburan identitas dan emosi marah berbasis kelompok juga dapat memprediksi secara langsung terhadap aksi kolektif. Dapat disimpulkan jika identitas pribadi terlebur dalam kelompok mahasiswa dan memiliki emosi marah akan mengikuti aksi kolektif Sahkan RUU PKS.
Kata kunci: Aksi kolektif; peleburan identitas; emosi marah berbasis kelompok