Abstract:
Penyakit jantung saat ini bukanlah sekadar permasalahan penyakit degeneratif sebab sudah mulai menyerang pada kelompok usia produktif. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 di Provinsi Kalimantan Selatan tercatat bahwa angka prevalensi penyakit jantung pada usia 25-44 tahun mencapai 1,92%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit jantung pada usia 25-44 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota rumah tangga dengan usia 25-44 tahun di Provinsi Kalimantan Selatan yang terpilih tahun 2018. Sampel adalah sebagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan dipilih menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi kuesioner individu Riskesdas tahun 2018. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan status merokok (p-value=0,947), konsumsi makanan berlemak (p-value=0,009; PR=1,87; 95%CI=1,16-3,03), konsumsi makanan asin (p-value=0,030; PR=1,63; 95%CI=1,04-2,55), konsumsi buah dan sayur (p-value=0,001; PR=0,19; 95%CI=0,08-0,43), aktivitas fisik (p-value=0,0001; PR=5,11; 95%CI=3,26-8,02) dan status obesitas sentral (p-value=0,327). Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara konsumsi makanan berlemak, konsumsi makanan asin, konsumsi buah dan sayur serta aktivitas fisik serta aktivitas fisik sebagai faktor yang paling dominan berpengaruh dengan kejadian penyakit jantung di Provinsi Kalimantan Selatan.
Kata-kata kunci: Penyakit jantung, konsumsi makanan berlemak, konsumsi makanan asin, konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik