Abstract:
Air limbah yang dibuang tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu dapat merusak ekosistem hingga menjadi racun yang membahayakan bagi organisme air dan juga membahayakan kesehatan manusia disekitarnya (Khair dkk, 2021). Sanimas adalah program yang murah dan memiliki peningkatan kualitas sanitasi dengan teknologi sederhana yang dikelola oleh masyarakat dan khususnya bagi kawasan padat, yang memiliki sanitasi buruk dan sanitasi yang miskin (Azizah dan Wibowo, 2013). Salah satu upaya memperbaiki sanitasi masyarakat yaitu dengan dibangunnya Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal atau IPAL Komunal berbasis masyarakat di Kota Banjarmasin. Berdasarkan hasil survei lapangan ditemukan beberapa IPAL Komunal yang sudah tidak beroperasi lagi, dan IPAL Komunal yang masih beroperasi namun belum maksimal. Selain tidak maksimal, adanya bangunan IPAL Komunal yang tidak beroperasi dengan baik justru membuat masyarakat menjadi terganggu dengan bau menyengat yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja IPAL Komunal serta memberikan rekomendasi guna peningkatan kinerja IPAL Komunal di Kel. Tanjung Pagar RT. 05 Kota Banjarmasin. Metode penelitian dilakukan pada penelitian ini adalah pengumpulan data primer dan sekunder berupa data teknis observasi lapangan, sampling air limbah untuk mendapatkan nilai uji parameter, data non teknis serta melakukan wawancara dan kuesioner terhadap masyarakat pengguna. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil uji Lab parameter air limbah IPAL Komunal Kel. Tanjung Pagar RT. 05 menunjukan beberapa parameter yang tidak memenuhi baku mutu. Beberapa prameter yang tidak sesuai dengan baku mutu adalah BOD dengan nilai 31,2 mg/L, COD 109 mg/L, amoniak 284 mg/L, serta minyak dan lemak dengan nilai 59 mg/L.Selain itu bangunan IPAL Komunal juga tidak sesuai dengan kriteria desain, seperti waktu tinggal hingga 79 jam hingga rasio BOD COD yang masuk kategori non-biodegradable.