Abstract:
Masuknya era industri 4.0 ini mengakibatkan perlunya penyelesaian masalah dengan efektif dan efisien. Hal ini juga berlaku pada industri dibidang konstruksi. Berkat kemajuan teknologi dan sistem informasi saat ini, maka terbentuklah suatu metode yang mampu mengefesiensikan pekerjaan konstruksi dengan mengkolaborasikan suatu permodelan bangunan dengan permodelan lainnya menjadi satu kesatuan agar informasi dalam bangunan saling berkaitan yang disebut Building Information Modeling (BIM). Salah satu penerapan BIM pada proyek konstruksi yaitu untuk menghitung analisa biaya dalam suatu proyek pembangunan, yang mana biaya merupakan parameter terpenting dalam suksesnya suatu proyek. Penelitian ini akan mengangkat tentang perbandingan estimasi biaya BIM based cost estimation dengan perhitungan estimasi biaya secara manual pada struktur bangunan Gedung Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
Permodelan struktur bangunan yang merupakan bangunan berstruktur beton bertulang ini menggunakan software Tekla Structures, dengan mengacu pada gambar rencana. Hasil permodelan tersebut lalu di-export menjadi file berformat IFC dan dilakukan perhitungan estimasi biaya pada software Revit, sedangkan untuk estimasi biaya manual menggunakan data RAB yang sudah didapat dari konsultan perencana yang berbentuk file Microsoft Excel.
Dari kedua hasil perhitungan estimasi biaya, terdapat perbandingan selisih biaya yang sangat kecil. Selisih perhitungan estimasi biaya manual dengan estimasi biaya berbasis BIM didapatkan sebesar 1,2%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan BIM based cost estimation dapat diandalkan karena menghasilkan estimasi biaya yang lebih cepat dan tepat, yang hasilnya perhitungannya tidak jauh dari perhitungan manual.