Abstract:
ABSTRAK
Geopolimer mempunyai manfaat besar untuk mengatasi efek buruk yang merusak lingkungan dari produksi semen, memperbaiki masalah durabilitas dan mengganti 100% semen Portland dalam kandungan beton. Beton geopolimer adalah senyawa yang mengandung unsur silikat dan alumina yang disintesiskan dengan limbah batu bara seperti fly ash dan bottom ash. Limbah batu bara dari PLTU merupakan salah satu permasalahan yang ada di Kalimantan Selatan. Sehingga perlu adanya penelitian tentang pemanfaatan limbah batu bara tersebut.
Penelitian ini mempelajari tentang karakteristik geopolimer benda uji mortar dan paving block. Pada campuran mortar dan paving geopolimer menggunakan persentase perbandingan pasir dan bottom ash sebesar 100:0, 80:20 dan 70:30. Bahan dasar fly ash yang digunakan adalah fly ash PLTU Asam-asam dan fly ash Tanjung Power Indonesia dengan perbandingan sebesar 75:25. Larutan alkali yang digunakan adalah natrium silikat (Na2SiO3) dan natrium hidroksida (NaOH) dengan rasio larutan alkali sebesar 2,5. Perawatan benda uji dengan metode curing suhu lembab.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase bottom ash semakin rendah kuat tekan mortar dan paving block geopolimer. Semakin tinggi molaritas NaOH maka semakin tinggi kuat tekan mortar yang dihasilkan untuk hasil pada masing-masing umur pengujian.
Kata kunci : bottom ash, molaritas NaOH, mortar, paving block, kuat tekan