Abstract:
Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi peningkatan produktivitas para pekerja tambang bawah tanah. Berbeda dengan tambang terbuka, pada tambang bawah tanah ketersediaan udara sangat terbatas, sehingga perlu upaya pengontrolan terhadap kualitas dan kuantitas udara.
Penelitian bersifat eksperimental melalui simulasi yang mengacu pada beberapa skenario kemiringan terowongan bawah tanah namun dilakukan dengan skala laboratorium. Pengambilan data dibagi menjadi tiga titik pengujian pada depan terowongan, meter kedua terowongan, dan meter ketiga (ujung) terowongan dengan posisi fan yang berbeda. Kemiringan terowongan menggunakan tujuh variasi kemiringan antara lain 0o, 4o, 7o, 11o, 14o, 18o, dan 22o. Sedangkan untuk kecepatan putaran fan yang digunakan antara lain 2745 rpm (Dm1), 3271,7 rpm (Dm2), 3406,5 rpm (Dm3), dan 3643,4 rpm (Dm4).
Data yang diambil dalam simulasi antara lain kecepatan, temperatur, dan kelembaban. Tren pada simulasi kecepatan yaitu semakin besar kemiringan terowongan yang disimulasikan maka semakin tinggi kecepatan aliran udara yang terjadi baik pada muka terowongan, tengah terowongan, maupun ujung terowongan. Tren pada simulasi temperatur yaitu terjadinya menurunan temperatur pada saat posisi fan atas dan sebaliknya mengalami menurunan temperatur pada posisi fan bawah. Tren pada simulasi kelembaban udara yaitu terjadi peningkatan kelembaban pada posisi fan atas dan menurunan kelembaban pada posisi fan bawah.