Abstract:
Remaja ialah transisi pertumbuhan asal mula kanak-kanak menjadi dewasa. Industri seringkali menargetkan remaja untuk menjual produknya karena remaja cenderung tidak stabil, spesifik dan mudah terpengaruh. Remaja diharapkan mampu mengendalikan sikap kesadaran & pertimbangannya agar tidak terjadi pembelian produk hanya karna “lapar mata” saja.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian conscientiousness dan impulsive buying pada remaja putri di Banjarmasin. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ialah ada hubungan antara kepribadian conscientiousness dan impulsive buying pada remaja putri. Populasi penelitian ini ialah remaja putri di Kota Banjarmasin yang berjumlah 268 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah teknik accidental sampling yaitu dengan menggunakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala adaptasiconscientiousnessdan skala adaptasiimpulsive buying. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik analisis korelasional. Hasil analisis menunjukan adanya hubungan signifikan antara conscientiousness dan impulsive buying, yang arahnya berlawanan atau negatif. Sehingga, didapatkan hasil penelitian bahwa responden dalam penelitian ini mengalami conscientiousness yang tinggi, dikarenakan kemampuan impulsive buying yang rendah. Koefisien determinasi menunjukkan sumbangan efektif conscientiousness dan impulsive buying19,7%, sedangkan 81,3% merupakan sumbangan dari faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
Kata kunci: Kepribadian conscientiousness, impulsive Buying, remaja