Abstract:
Gagal jantung merupakan sindrom klinis yang dipicu oleh gangguan pengisian ventrikel karena terjadi kerusakan struktur pada stuktur dan fungsi miokardium. Gagal jantung termasuk penyakit global dengan jumlah penderita ditaksir sejumlah 26 juta orang diseluruh dunia dan prevalensinya terus meningkat. Penyembuhan gagal jantung juga telah memiliki susunan pedoman terapi medikamentosa maupun non medikamentosa sebagai rujukan dan rekomendasi bagi dokter dalam pemberian terapi. Terdapat berbagai macam golongan obat yang diberikan untuk penanganan dan pengobatan gagal jantung, satu diantaranya ialah ACE Inhibitor dan Angiotensin Receptor Blocker. Penggunaan ACE Inhibitor dan Angiotensin Receptor Blocker dari beberapa uji klinis besar diyakini dapat memperbaiki gejala, mengurangi rawat inap, dan meningkatkan kualitas hidup pada penderita gagal jantung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemberian ACE Inhibitor atau Angiotensin Receptor Blocker pada pasien Gagal Jantung di RSUD Ulin Banjarmasin. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dan data penelitian yang digunakan berupa rekam medik pasien gagal jantung rawat jalan di RSUD Ulin Banjarmasin periode Februari-Juli 2020. Pengambilan data dilakukan dengan metode total sampling. Hasil studi menunjukan persentase pasien gagal jantung yang terbanyak adalah laki-laki 72,73?n berusia 19-59 tahun sebesar 67,27%. Dari 165 sampel menunjukan bahwa mayoritas terapi obat yang diberikan berupa pemberian obat golongan loop diuretik 75,15%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian golongan ACE inhibitor 23,03% yang paling banyak diberikan ramipril 89,47%. Pemberian golongan ARB 52,73% yang paling banyak yaitu candesartan 98.85%.