Abstract:
Desa Karang Mulya adalah salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu yang mayoritas penduduknya adalah suku Jawa akibat program transmigrasi dengan membawa Kesenian Kuda Lumping dari Blitar ke Desa Karang Mulya dan mendirikannya pada tahun 1989. Kesenian Kuda Lumping merupakan salah satu kesenian rakyat yang masih eksis hingga saat ini. Hal tersebut yang melatar belakangi peneliti untuk meneliti Kesenian Kuda Lumping pada group Tri Manunggal Mulyo di Desa Karang Mulya dengan meneliti dua permasalahan, yaitu : Bagaimana eksistensi Kuda Lumping pada group Tri Manunggal Mulyo dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi eksistensinya. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa Kesenian Kuda Lumping pada group Tri Manunggal Mulyo di Desa Karang Mulya masih ada keberadaannya. meneliti Kesenian Kuda Lumping sering dipertunjukan pada acara-acara besar seperti peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, kawinan, khitanan, dan lain-lain. Faktor pendukung eksistensi secara internal meliputi : Banyaknya seniman, semangat seniman dalam pelestarian Kuda Lumping kuat. Faktor eksternal meliputi : Apresiasi masyarakat tinggi, dukungan pemerintah. Sedangkan faktor penghambat secara internal yaitu, sumber daya manusia kurang, kedisiplina kurang, pemain meminta honor yang tinggi, dan ego tinggi. Dari hasil penelitian, peneliti dapat memberi saran kepada pemerintah untuk lebih peduli terhadap perkembangan kesenian Kuda Lumping, bagi pemain untuk meningkatkan semangat dalam melestarikan Kuda Lumping, bagi masyarakat untuk meningkatkan apresiasi dan kecintaan terhadap kesenian terkhusus kesenian Kuda Lumping, dan untuk pembaca agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan kajian terutama dalam bidang kesenian Kuda Lumping.