Abstract:
Jagung adalah tanaman pangan penting di Indonesia yang memiliki fungsi sebagai sumber pangan, sumber pakan dan bahan utama industri. Produksi Jagung di Kabupaten Hulu Sungai Utara mengalami peningkatan dari 2018-2020. Namun belum mampu memenuhi permintaan pasar terhadap jagung karena terkendala oleh beberapa faktor seperti lahan rawa lebak yang digunakan sebagai tempat budidaya dengan segala permasalah yaitu lahan tergenang secara periodik, kesuburan tanah rendah, keasaman tanah tinggi, zat bersifat racun, kahat hara mikro, bahan organik masih mentah dan lain-lain. Dari segi aspek teknologi budidaya penggunaan varietas ungul dan jarak tanam yang tepat dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama faktor iklim. Tujuan Penelitian adalah: 1) Menganalisis interaksi varietas dengan jarak tanam terhadap efisiensi radiasi, pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) di lahan rawa lebak. 2) Menganalisis varietas terbaik dan jarak tanam terbaik efisiensi radiasi, pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) di lahan rawa lebak.
Penelitian ini dilaksanakan di lahan rawa lebak Kebun Percobaan STIPER Amuntai Desa Muara Tapus Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan. Pada ketinggian tempat ± 2 mdpl dengan titik koordinat -2o28’ LS dan 115o13”’BT dari bulan Mei 2021 sampai Agustus 2021. Bahan yang digunakan yaitu benih, furadan 3GR, lahan, pupuk trichokompos, pestisida nabati ekstrak daun nimba dan air. Alat yang digunakan yaitu kultivator, cangkul, tugal, plang percobaan, parang, meteran, tali rafia, gembor, timbangan manual, timbangan digital, solar power meter, kertas millimeter blok, kantong plastik, alat tulis dan kamera. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak kelompok Faktorial. Faktor pertama adalah varietas jagung manis (V) terdiri atas empat taraf yaitu varietas exsotic (v1), varietas jambore (v2), varietas talenta (v3) dan varietas ganebo (v4). Faktor kedua adalah jarak tanam jagung manis (J) terdiri atas tiga taraf yaitu 75 cm x 20 cm (j1), 75 cm x 25 cm (j2) dan 75 cm x 30 cm (j3). Terdapat 12 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, sehingga didapatkan 36 satuan percobaan. Pengamatan yang dilakukan berupa tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan relatif, laju asimilasi bersih, efisiensi pemanfataan radiasi, umur berbunga, umur panen, panjang tongkol berkelobot, panjang tongkol tanpa berkelobot, jumlah baris per tongkol, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa berkelobot dan indeks panen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara varietas dengan jarak tanam tidak berpengaruh pada semua peubah pengamatan. Varietas berpengaruh terhadap peubah pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan relatif dan jumlah baris per tongkol. Jarak tanam berpengaruh terhadap peubah pengamatan tinggi tanaman, indeks luas daun dan laju pertumbuhan tanaman. Varietas terbaik adalah varietas talenta (v3) dan jarak tanam terbaik adalah 75 cm x 20 cm (j1) serta nilai efisiensi pemanfaatan radiasi sebesar 1,5584 g.MJ-1