Abstract:
Pertanian memiliki peran besar di Kalimantan Selatan, share terbesar kedua dalam perekonomian serta merupakan sektor dengan penyerapan tenaga kerja terbesar. Berdasarkan data BPS, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian tahun ke tahun cenderung menurun, salah satu penyebabnya karena penurunan partisipasi pemuda di sektor ini. Sekitar 80% lebih petani tinggal di perdesaan, dan setahun terakhir terjadi peralihan dominasi oleh sektor non pertanian di daerah perdesaan. Fenomena lainnya terjadinya ageing farmers di Kalimantan Selatan yang ditunjukkannya adanya dominasi petani usia tua padahal Kalimantan Selatan memiliki struktur penduduk muda. Isu lainnya, ada sekitar 20% lebih pemuda yang tergolong NEET (Not Employment, Education and Trainning) yang menggambarkan loss potential dalam pasar kerja. Penelitian dilakukan untuk mengkaji karakteristik pemuda bekerja pada sektor pertanian terhadap pemuda yang bekerja pada sektor non pertanian dan pemuda yang termasuk kelompok NEET, serta faktor-faktor yang mempengaruhi peluang partisipasi pemuda pada sektor pertanian di Kalimantan Selatan. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2020 sampai dengan November 2021 dengan menggunakan data sekunder Sakernas Februari 2020 dan Podes 2020 dari BPS. Analisis inferensia atas data menggunakan regresi logistik multinomial, tujuan analisis untuk mengetahui peluang partisipasi pemuda perdesaan untuk bekerja pada sektor pertanian dilihat dari faktor internal (jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, keikutsertaan dalam pelatihan, status migrasi dan latar belakang pekerjaan kepala rumah tangga) serta faktor eksternal atau lingkungan (ketersediaan dan akses terhadap fasilitas pendidikan, pasar, lembaga keuangan, embung, kondisi signal internet, dan kondisi jalan). Berdasarkan hasil analisis, terdapat 7 (tujuh) dari 12 (dua belas) variabel penelitian yang secara statistik mempengaruhi peluang partisipasi pemuda perdesaan pada sektor pertanian. Peluang untuk berpartisipasi di sektor pertanian dibandingkan bekerja pada sektor non pertanian maupun NEET cenderung lebih besar untuk pemuda perdesaan laki-laki, semakin rendah tingkat pendidikannya, yang berstatus pernah kawin, tidak pernah ikut serta dalam pelatihan bersertifikat atau latar belakang pekerjaan kepala rumah tangga adalah sektor pertanian serta dilihat dari faktor eksternal atau lingkungan, peluang partisipasi mereka di sektor pertanian cenderung lebih besar jika tinggal di lingkungan dengan ketiadaan fasilitas dan akses susah terhadap fasilitas pasar, kondisi signal internet yang semakin lemah, dan kondisi jalan yang semakin baik.
Kata kunci: partisipasi pemuda perdesaan, pertanian, NEET, regresi logistik multinomial