Abstract:
Unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K)
merupakan unsur hara penting dalam pertumbuhan dan produktivitas, produktivitas tanaman karet
sering terhambat karena ketersediaan unsur hara dalam tanah tidak
mencukupi kebutuhan tanaman. Beberapa hasil produktivitas karet di Karang Intan
Desa hanya mencapai 1.500-2.000 kg.ha-1.th-1 (Lokasi A) dan beberapa mencapai
2.000-3.000 kg.ha-1.th-1 (Lokasi B). Umumnya, hasil maksimum dari
klon lateks unggul mencapai 2.500-3.000 kg.ha-1.th-1.
Karet merupakan komoditas perkebunan andalan Indonesia, karet memiliki
peran besar dalam perekonomian nasional, terutama sebagai penyedia lapangan kerja, karet
Perkebunan di Desa Karang Intan merupakan perkebunan rakyat. Mengingat ini
latar belakang, maka perlu dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui
status hara N, P dan K di lokasi A (produktivitas rendah) dan
lokasi B (produktivitas tinggi).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2021. Pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling, pengambilan sampel tanah di Desa Karang Intan,
Kabupaten Kuranji, analisis di Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah,
Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat,
setelah itu data yang diperoleh dari hasil analisis dikategorikan
tingkat kesuburan (Pusat Peneliti Tanah, 1983).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Total-N, Total-P, Available-P, Total-K,
Tersedia-K di Lokasi A dan B tidak signifikan (Kontras Ortogonal
Anova) sehingga unsur hara tersebut tidak dapat dijadikan faktor penyebab
perbedaan produktivitas tanaman karet. Amonium dan nitrat di Lokasi
B lebih tinggi dari Lokasi A, perbedaan nilai ini merupakan faktor yang
menyebabkan perbedaan produktivitas tanaman karet di Desa Karang Itan,
Kecamatan Kuranji.