Abstract:
Sub sektor tanaman pangan merupakan salah satu sub sektor yang memiliki peran sangat penting dan strategis dalam menunjang kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia, dikarenakan tanaman pangan mempunyai peran untuk ketersediaan pangan. Padi merupakan salah satu tanaman pangan utama di Indonesia yang menghasilkan makanan pokok terbesar yaitu beras. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis efisiensi teknis usahatani padi sawah pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis usahatani padi di Lahan Pertanian Pengan Berkelanjutan (LP2B) di Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan.
Penelitian dilaksanakan di wilayah Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple cluster sampling yang terdiri dari dua tahap. Pada tahap pertama dilakukan pengambilan sampel dua desa yang paling luas pengusahaan padi sawah di lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan (LP2B), yaitu Desa Batu Mandi dan Desa Gunung Manau. Pada tahap kedua dilakukan pemilihan petani sampel secara acak sederhana dengan jumlah sampel 30?ri total populasi petani padi sawah di lahan LP2B di desa sampel, yaitu sebanyak 138 responden dari populasi sebanyak 459 orang petani. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis Stochastic Frontier (SFA). Dalam operasional pendekatan SFA digunakan fungsi produksi Cobb Douglas. Pendugaan parameter fungsi produksi dan fungsi inefisiensi dilakukan secara simultan dengan program software FRONTIER 4.1c.
Hasil pendugaan fungsi produksi menunjukkan bahwa input yang berpengaruh secara signifikan pada taraf 95% terhadap produksi padi adalah input variabel luas lahan, jumlah benih yang digunakan dan jumlah tenaga kerja. Untuk variable lainnya seperti jumlah pupuk N jumlah pupuk NPK dan jumlah obat-obatan tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi padi dilokasi penelitian. Sebagian besar petani pada usahatani padi di Kecamatan Batu Mandi telah efisien secara teknis sebab rata-rata tingkat efisiensi teknis yang telah dicapai lebih dari 0,7 (ET ? 0,7). Yakni 0,86. Faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis dalam penelitian ini adalah variabel umur , pendidikan, pengalaman, kepemilikan lahan, label benih dan pengolahan lahan dan pemanenan berpengaruh signifikan terhadap inefisiensi budidaya padi di daerah penelitian.