Abstract:
Teknik budidaya pisang talas melalui kultur jaringan dengan bahan eksplan bonggol dapat menghasilkan jumlah bibit yang banyak, ketinggian seragam dan dalam waktu yang singkat dibandingkan dengan cara konvensional. Namun, cara ini memiliki tingkat kontaminasi lebih tinggi karena menggunakan HgCl2 yang tergolong bahan kimia B3 sebagai bahan sterilan. Penggunaan penyinaran lampu UV yang mampu menonaktifkan kontaminan bisa direkomendasikan untuk mengganti bahan B3 tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kontrol dan lama penyinaran lampu UV yang tersarang dalam jenis sterilan terhadap keberhasilan sterilisasi eksplan bonggol pisang talas (Musa paradisiaca L. var. sapientum); dan mengetahui pengaruh jenis sterilan terhadap keberhasilan sterilisasi eksplan bonggol pisang talas (Musa paradisiaca L. var. sapientum). Penelitian ini menggunakan rancangan tersarang (nested design), yang terdiri atas dua faktor dengan rancangan lingkungan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) berulangan tiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sterilisasi eksplan bonggol pisang talas jenis s1, yaitu tanpa memakai bahan B3 HgCl2 dan hanya menggunakan lampu UV, bisa direkomendasikan untuk diterapkan dalam perbanyakan pisang talas melalui in vitro.