Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar manfaat penambahan ekstrak daun kelor dalam jumlah yang berbeda pada pengencer tris kuning telur dalam preservasi sperma kambing PE. Semen ditampung dengan menggunakan vagina buatan. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat perlakuan dan empat kali ulangan yang terdiri dari: 80% pengencer tris + 20% kuning telur (P0), 78% pengencer tris + 20% kuning telur + 2% ekstrak daun kelor (P1), 76% pengencer tris + 20% kuning telur + 4% ekstrak daun kelor (P2), 74% pengencer tris + 20% kuning telur + 6% ekstrak daun kelor (P3). Masing-masing perlakuan dievaluasi kuaitas spermatozoanya setiap hari hingga presentase motil minimal 40%. Hasil penelitian pada karakteristik semen segar kambing PE yaitu volume 1,27 ml, konsentrasi 4.950 juta/ml, motilitas 77,55%, hidup spermatozoa 83,75%, dan abnormalitas spermatozoa 6,13%. Berdasarkan analisis sidik ragam, motilitas spermatozoa setelah speservasi pada hari ke-3 penelitian menunjukkan P0 (50%) lebih rendah (P<0,05) dari P1 (60%), P2 (61%) dan P3 (56%). Untuk persentase nilai hidup spermatozoa setelah preservasi, berdasarkan analisis ragam pada hari ke-3 P0 (65%) berbeda nyata (P<0,05) dengan P1 (71%), P2 (69%) dan P3 (71%). Penambahan ekstrak daun kelor pada pengencer tris kuning telur dapat membantu mempertahankan kualitas semen kambing PE (motilitas dan kelangsungan hidup spermatozoa) selama 3 hari pengawetan jika dibandingkan dengan kontrol, menurut temuan penelitian.