Abstract:
Dalam praktek pengelolaan perkebunan kelapa sawit dilakukan pola budidaya tanaman, seperti pembukaan dan pengolahan lahan dengan menggunakan alat-alat berat serta juga proses drainase untuk mengkondisikan aerase yang sesuai pada zona perakaran agar tanaman kelapa sawit tumbuh dengan optimal. Perbaikan drainase akan mengubah kondisi tanah yang awalnya anaerobik menjadi aerobik. Kondisi ini akan mengakibatkan senyawa sulfida yang terkandung di dalam tanah, atau biasa disebut sebagai pirit (FeS2) mengalami proses oksidasi. Proses teroksidasinya pirit dapat menyebabkan terbentuknya senyawa asam sulfat (H2SO4) yang ketika berdisosiasi akan melepas ion H+ pada larutan tanah. Kelarutan ion H+ yang tinggi di dalam tanah akan meningkatkan kemasaman tanah. Selain itu, perbaikan drainase juga akan menyebabkan kemungkinan besar hara tanaman ikut tercuci dari tanah. Di sisi lain pada areal NKT akan dibiarkan alami tanpa dikelola dengan mempertahankan vegetasi aslinya yang berada berdampingan dengan lahan kelapa sawit. Jadi terdapat dua sistem manajemen lahan yang berbeda antara lahan kelapa sawit dan areal NKT yang secara teori akan memiliki karakteristik lahan yang berbeda, salah satunya dapat dilihat dari perbedaan karakteristik kimia tanahnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan karakteristik beberapa sifat kimia tanah diantaranya pH, C-organik, Al-dd dan P-tersedia pada lahan kelapa sawit dan areal NKT. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode survey. Pengambilan sampel di lapangan dilakukan secara purposive sampling di PT. Kharisma Inti Usaha, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu sampel tanah di kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm pada lahan kelapa sawit dan areal NKT dimana masing-masing lahan diambil sebanyak 10 titik sampling, sehingga keseluruhan titik sampel berjumlah 40 titik sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kemasaman tanah (pH), karbon (C-organik), aluminium (Al-dd) dan fosfor (P-tersedia) pada lahan kelapa sawit lebih rendah dari areal NKT di PT. Kharisma Inti Usaha Kabupaten Tapin.
Kata kunci: Lahan kelapa sawit, areal NKT, pH tanah, C-organik, Al-dd dan P-tersedia.