Abstract:
Dalam menjalankan kegiatan penambangan , perusahaan bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan kerja para pekerja di area tambang. Berkaitan dengan kegiatan penambangan, lereng yang terbentuk semakin kompleks. Lereng low wall yang telah mencapai batas pit limit , geometri lereng nya tidak akan berubah drastis sehingga kestabilan lereng harus dijamin dalam kondisi stabil hingga akhir kegiatan penambangan. Ketidakstabilan pada lereng dapat menimbulkan bahaya longsor dan menimbulkan kerugian pada beberapa aspek. Sebagai upaya dalam menjaga tingkat kestabilan lereng, maka perlu dilakukan analisis terhadap kestabilan lereng aktual dan analisis perubahan kestabilan lereng (faktor keamanan) terhadap kondisi kondisi tertentu.
Maka dilakukan analisis kestabilan lereng menggunakan perangkat lunak yang bertujuan untuk mengetahui kondisi lereng aktual dilapangan. Metode yang digunakan adalah metode Mogenstern-Prince, dengan bidang kelongsoran adalah busur (circular), ketinggian muka air tanah berdasarkan hasil pengukuran piezometer, dan parameter kuat geser awal yang digunakan kuat geser puncak (peak shear strength). Hasil analisis menunjukkan nilai FK lereng lowwall > 1,881 yang termasuk dalam kategori stabil. Analisis dilanjutkan dengan menggunakan parameter kuat geser yang divariasikan dengan penurunan nilai 25?ri nilai puncak pada kondisi ketinggian muka air tanah jenuh dan piezometric line. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai faktor keselamatan mengalami penurunan hingga 0,86 pada kondisi lereng jenuh dan parameter kuat geser residual. Nilai faktor keselamatan 0,86 termasuk dalam kategori tidak stabil yang dapat menimbulkan bahaya longsor. Upaya peningkatan nilai faktor keselamatan dapat dilakukan dengan penurunan ketinggian muka air tanah hingga 50 meter dibawah permukaan dan menghasilkan nilai faktor keamanan 1,202.
Kata-kata kunci: Analisis Kestabilan Lereng, Faktor Keamanan.