Abstract:
Abstrak
Happy Faulinda Sari, Interaksionisme Simbolik Tradisi Baarak Naga Dayak Bakumpai Di Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala. Pembimbing I Setia Budhi, Pembimbing II Khairussalam.
Interaksionisme Simbolik merupakan sebuah interaksi yang digunakan manusia dengan menggunakan sebuah simbol, dimana dalam simbol tersebut memiliki sebuah makna. Kehidupan manusia tidak terlepas dari sebuah tradisi, terutama masyarakat desa. Ada banyak tradisi dikalangan masyarakat desa salah satunya adalah Tradisi Baarak Naga masyarakat Dayak Bakumpai di Kelurahan Ulu Benteng. Tradisi Baarak Naga pada perkawinan masyarakat Dayak Bakumpai di Ulu Benteng, dengan beberapa makna simbol yang terkandungnya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana tradisi Baarak Naga pada suku Dayak Bakumpai di Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala dan apa makna simbol yang terkandung dalam tradisi Baarak Naga suku Dayak Bakumpai di Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan tentang tradisi Baarak Naga pada suku Dayak Bakumpai di Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala dan untuk mengetahui dan menjelaskan makna simbol yang terkandung dalam tradisi Baarak Naga pada suku Dayak Bakumpai di Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, menjelaskan atau menggambarkan kondisi masyarakat berdasarkan keadaan lapangan dengan apa adanya sesuai dengan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan makna simbol dalam tradisi Baarak Naga Naga sebagai kegagahan, tangguh dan kekuatan, Piduduk sebagai pemberian, persembahan, Syair Bahadrah sebagai doa untuk keberkahan dan keselamatan perkawinan dan rumah tangga, Bakuntau bermakna sebagai pedoman melindungi diri dan keluarga dari kejahatan.
Kata Kunci: Interaksionisme Simbolik, Baarak Naga dan Dayak Bakumpai