Abstract:
Upacara simah laut merupakan budaya masyarakat pesisir yang masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Ujung Pandaran. Pada tahun 2006 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur tertarik untuk menjadi upacara simah laut sebagai wisata budaya, dan pada tahun 2019 di tengah masyarakat Desa Ujung Pandaran terjadi perbedaan pandangan terhadap pelaksanaan upacara simah laut. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan pada prosesi upacara simah laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang upacara simah laut, prosesi upacara simah laut dan perubahan pada upacara simah laut sejak tahun 2006-2019. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode sejarah. Langkah pertama yakni mengumpulkan data primer maupun sekunder yang berkaitan dengan penelitian. Tahapan kedua melakukan verifikasi terhadap data yang telah dikumpulkan. Selanjutnya penafsiran terhadap sumber dan data-data, sehingga ditemukan fakta sejarah. Terakhir adalah penulisan atau historiografi berdasarkan rangkaian fakta-fakta yang telah ditafsirkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa upacara simah laut dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai yang mempercayai adanya roh-roh gaib, sehingga diadakan sebuah ritus khusus sebagai bentuk penghormatan. Upacara simah laut terdapat unsur upacara berkorban, bersaji, berdoa, dan makan bersama. Pada tahun 2006-2018 terjadi perkembangan pada prosesi upacara simah laut. Namun pada tahun 2019 terjadi perubahan dengan ditiadakan pelarungan sesajen dan beberapa prosesi yang dianggap sakral.
Kata Kunci: Upacara, Simah Laut, Perubahan.