Abstract:
Abstrak
Dalam penelitian ini, yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi keluarga dalam kemandirian anak sulung di keluarga broken home (dengan orang tua bercerai).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang berbeda. Menggunakan tiga teknik pengumpulan data penelitian, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah tiga informan yaitu Miranda Safira, Yanti Aulya dan Kevin Pratama.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi keluarga dalam kemandirian anak sulung di keluarga broken home (dengan orang tua bercerai), memiliki Pola Komunikasi Seimbang Terpisah, pola komunikasi ini tetap terjaga walaupun konflik dalam keluarga tidak dipandang sebagai ancaman, tapi pembagian tugas dan keputusan dalam keluarga berdasarkan bidang masing-masing dalam anggota keluarga. Pola Komunikasi Tak Seimbang Terpisah memiliki komunikasi bersifat timbal balik, namun pola ini hanya satu orang yang mendominan, pengambilan keputusan dilakukan hanya pada orang yang mendominasi. Dan Pola Komunikasi Persamaan memiliki komunikasi yang sangat terbuka, pembagian tugas sama rata antar anggota keluarga, dan pengambilan keputusan melibatkan semua anggota keluarga. Kemandiran anak sulung di keluarga broken home (dengan orang tua bercerai) pada penelitian ini memiliki tiga aspek-aspek kemandirian yaitu Kognitif, yang mana anak sulung pada keluarga broken home (dengan orang tua bercerai) mempunyai pemikiran pribadi yang kuat dalam menjalankan kehidupan. Emosi, pada anak sulung broken home (dengan orang tua bercerai) secara emosional tetap terkontrol secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari. Dan Perilaku, yang mana anak sulung broken home (dengan orang tua bercerai) mampu mengatasi dan menjalankan perilaku dalam kehidupan sehari-hari secara positif.
Kata Kunci: Pola Komunikasi Keluarga, Aspek-aspek Kemandirian, Keluarga Broken home