Abstract:
Pekerjaan sebagai tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 sangat berisiko karena mengancam keselamatan sehingga berdampak bagi kesehatan secara fisik maupun psikologis seperti risiko terpapar virus Covid-19 yang tinggi, beban pekerjaan yang berlebihan, kecemasan, stres, amarah, jenuh, hingga terjadi depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran regulasi emosi pada tenaga kesehatan yang menangani kasus pasien positif Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi oleh Clark Moustakas. Penelitian dilakukan melalui wawancara secara online dengan media Whatsapp serta dokumentasi foto/jurnal harian yang diisikan pada Google Formulir. Subjek dalam penelitian ini merupakan 3 orang tenaga kesehatan yang bekerja di tempat karantina pasien Covid-19 yakni RSP HBS, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia. Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan tematik untuk menemukan esensi fenomena. Terdapat tiga tema yang muncul yaitu, (1) tujuan yang ingin dicapai, (2) kejelasan emosi, (3) output regulasi emosi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) serta masyarakat untuk mengetahui regulasi emosi tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 serta memberikan dukungan berupa kebijakan dan lingkungan pekerjaan yang nyaman bagi mereka.
Kata kunci: Regulasi emosi, tenaga kesehatan, pasien Covid-19