Abstract:
ABSTRAK
EFEKTIVITAS KITOSAN KULIT UDANG SEBAGAI ADSORBEN PADA PENGOLAHAN AIR BERSIH
(Tinjauan terhadap penurunan kadar besi (Fe), kekeruhan (turbidity), dan Escherichia coli di Air Sungai Martapura)
Vina Mahyona
Peminatan Kesehatan Lingkungan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat
Email: vina.yona7554@gmail.com
Air sungai di Kalimantan Selatan tergolong air yang tercemar karena mengandung logam besi (Fe), kekeruhan (turbidity), dan Escherichia coli yang sangat tinggi yang disebabkan oleh kegiatan tambang dan perkebunan kelapa sawit, serta kebiasaan masyarakat yang masih menerapkan perilaku BABS di sungai. Air tersebut tentu berdampak buruk bagi kesehatan jika digunakan secara langsung tanpa pengolahan. Permasalahan lainnya adalah tingginya produksi udang di Kalimantan Selatan yang berakibat pada tingginya limbah kulit udang. Berdasarkan kedua permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai efektivitas kitosan kulit udang terhadap penurunan kadar logam besi (Fe), kekeruhan (turbidity), dan bakteri Escherichia coli di air Sungai Martapura. Variabel bebas yang digunakan ialah perbedaan massa kitosan 0,0008 gram, 0,0012 gram, dan 0,003 gram dalam 200 ml air sungai. Derajat deasetilasi kitosan kulit udang pada penelitian ini adalah 77,63%. Hasil yang didapat adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara massa kitosan kulit udang terhadap penurunan kadar besi (p-value = 0,587) dan kekeruhan (p-value = 0,106) dan ada pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar Escherichia coli (p-value = 0,000). Adapun efisiensi removal tertinggi pada uji kadar besi (Fe), kekeruhan, dan Escherichia coli adalah kitosan dengan massa 0,003 gram/200 ml dengan persentase berturut-turut 90,52%, 98,53%, dan 99,06% sedangkan kapasitas adsorpsi tertinggi untuk kesemua uji adalah pada massa kitosan 0,0008 gram/200 ml.
Kata kunci : Kitosan kulit udang, besi (Fe), kekeruhan, Escherichia coli