Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan kondisi sosial sehingga dapat menimbulkan konflik sosial. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, terdapat beberapa konflik sosial Di Kecamatan Banjarmasin Barat, yaitu: konflik agama, konflik suku/etnis, konflik lingkungan, dan konflik dengan kelompok pendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis konflik sosial serta menganalisis faktor yang menyebabkan konflik sosial Di Kecamatan Banjarmasin Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini meliputi informan kunci (Semua Lurah Di Kecamatan Banjarmasin Barat, Bhabinkamtibmas, dan Ketua RT/RW) dan informan pendukung (Kasi Trantib, Unit Intelkam Polsek, dan Babinsa Koramil Kecamatan Banjarmasin Barat). Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian: Konflik sosial yang terjadi di Kecamatan Banjarmasin Barat meliputi konflik agama, Suku/etnis, ekonomi, lingkungan (sengketa lahan dan pecemaran lingkungan, serta penduduk pendatang dan penduduk asli. Konflik agama disebabkan oleh adanya sekretariat dan gerakan FPI (Forum Pembela Islam), penolakan pembangunan gereja dan penutupan akses jalan pada gereja, serta keberatan adanya rumah ibadah dan indikasi pendirian gereja. Konflik suku/etnis disebabkan oleh penguasaan lahan, kegiatan pengedaran narkoba, perilaku masyarakat yang berbeda suku, dan saling tidak menghargai. Konflik ekonomi disebabkan aktivitas pungli/pemalakan oleh Preman, penguasaan aktivitas di pelelangan ikan oleh masyarakat dan preman, perebutan lahan parkir kapal, dan pungli serta mengedarkan narkoba. Konflik lingkungan di sebabkan adanya pencemaran lingkungan dari perusahan-perusahan, perebutan lahan. Konflik pendatang dan penduduk asli disebabkan oleh benyaknya rumah sewa/kontrakan bebas, perilaku negatif pendatang seperti prostitusi, miras, narkoba, dan perkelahian.