Abstract:
Herba kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.f) Bedd.) merupakan tanaman khas Kalimantan yang berpotensi sebagai antioksidan kuat. Kemampuan permeabilitas zat aktif pada kulit yang rendah dapat menurunkan bioavalibilitas sediaan, untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan sediaan nanoemulsi ekstrak herba kelakai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi minyak almond, tween 80 dan gliserin sebagai basis yang optimal berdasarkan nilai persen transmitan tertinggi serta menentukan pengaruh variasi konsentrasi ekstrak terhadap karakteristik fisik sediaan meliputi organoleptis, tipe nanoemulsi, pH, persen transmitan dan viskositas. Penelitian diawali dengan optimasi basis menggunakan diagram fase terner dan D-optimal mixture design. Nanoemulsi dibuat dengan menggunakan metode emulsifikasi spontan. Sediaan nanoemulsi selanjutnya dilakukan evaluasi fisik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah basis yang optimal dengan komposisi minyak almond 1%, Smix 9?n air 90%. Organoleptis dari ketiga formula berwarna kuning muda hingga kuning kecoklatan yang jernih dan berbau khas. Peningkatan konsentrasi ekstrak menurunkan nilai persen transmitan dan pH serta meningkatkan viskositas secara signifikan. Kesimpulan penelitian ini ialah didapatkan komposisi basis yang optimal terdiri dari tween 80 sebesar 7,2%, gliserin sebesar 1,8?n minyak almond sebesar 1% serta variasi konsentrasi ekstrak mempengaruhi organoleptis, persen transmitan, pH dan viskositas sediaan.