Abstract:
Herba kelakai (Stenochlaena palustris (Burm. F.) Bedd.) merupakan tumbuhan khas Kalimantan Selatan dengan aktivitas antioksidan yang tinggi dan diformulasikan menjadi sediaan nanoemulsi untuk meningkatkan bioavailabilitas ke dalam kulit. Tujuan penelitian ini untuk menentukan perbandingan minyak pinus dan Smix (tween 80 dan gliserin) sebagai basis nanoemulsi ekstrak herba kelakai yang optimal berdasarkan nilai persen transmitan tertinggi serta menentukan karakteristik fisik dari sediaan nanoemulsi ekstrak herba kelakai dengan adanya variasi jumlah ekstrak. Metode yang digunakan adalah optimasi formula nanoemulsi menggunakan diagram fase terner dan D-Optimal Mixture Design. Selanjutnya dibuat nanoemulsi dengan konsentrasi ekstrak 0,1%; 0,25%; dan 0,5%. Sediaan kemudian di uji karakteristik fisiknya. Hasil yang diperoleh yaitu sediaan berwarna kuning muda-kuning kecokelatan, jernih, dan transparan, berbau khas lemah-kuat, membentuk nanoemulsi M/A. Peningkatan konsentrasi ekstrak meningkatkan viskositas, menurunkan nilai pH dan persen transmitan secara signifikan. Kesimpulan penelitian ini yaitu perbandingan optimal komponen nanoemulsi yaitu minyak pinus 1%, Smix 9%, air 90%, dan variasi konsentrasi ekstrak berpengaruh terhadap karakteristik fisik sediaan yaitu persen transmitan, organoleptis, pH, dan viskositas.
Kata Kunci : Nanoemulsi, Kelakai, Diagram Terner, Optimasi.