Abstract:
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak khususnya balita sehingga memiliki kondisi tubuh yang lebih pendek dari standar usianya. Persentase stunting pada balita di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2020 masih berada di atas rata–rata persentase stunting nasional (11.6%), sehingga masih perlu dilakukan intervensi lanjutan untuk dapat menurunkan persentase kasus stunting pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi parameter model regresi data panel yang akan digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap kasus stunting pada balita di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2017-2019. Fixed Effect Model (FEM) menjadi model yang tepat untuk digunakan dalam mengestimasi parameter regresi data panel, dengan asumsi terdapat perbedaan intercept untuk setiap model regresi antar individu. Within-Group Estimator menjadi metode estimasi parameter alternatif yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter regresi data panel yang memiliki data berjumlah besar. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel, diperoleh hasil bahwa persentase kunjungan ANC (cakupan K4) dan PDRB per kapita 13 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan teruji signifikan berpengaruh terhadap persentase kasus stunting pada balita pada tahun 2017-2019 sebesar 74.874%. Dengan demikian, peningkatan cakupan pelayanan ANC secara optimal dan peningkatan kesejahteraan penduduk diduga dapat menurunkan persentase kasus stunting pada balita di 13 kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Selatan.
Kata Kunci: Stunting, Regresi Data Panel, Fixed Effect Model, Within-Group Estimator