Abstract:
PERBANDINGAN PENGGUNAAN ASAM ASETAT DAN ASAM
KLORIDA SEBAGAI PELARUT KITOSAN TERHADAP PENURUNAN
TURBIDITAS SUSPENSI KAOLIN DAN GAMBUT (Oleh Bertha Amelia
Clorinda; Pembimbing: Utami Irawati, S.Si., M.ES., Ph.D. & Dahlena
Ariyani, S.Si., M.S; 2022; 40 halaman)
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh turbiditas awal terhadap
kinerja kitosan sebagai koagulan, komposisi awal sampel terhadap kinerja kitosan
sebagai koagulan, dan pengaruh konsentrasi pelarut kitosan terhadap
kemampuannya sebagai koagulan untuk menurunkan turbiditas. Dalam penelitian
ini, kitosan dilarutkan di dalam asam asetat (kitosan-AA) dan asam klorida
(kitosan-HCl) untuk melihat pengaruh perbedaan pelarut tersebut saat kitosan
digunakan untuk mengkoagulasikan kaolin dan tanah gambut. Konsentrasi
suspensi kaolin dan tanah gambut yang digunakan bervariasi hingga diperoleh
turbiditas awal. Berdasarkan hasil penelitian, turbiditas awal pada koagulasi
kaolin memengaruhi kinerja koagulasi, dimana pada turbiditas awal yang rendah,
penurunan turbiditas hanya 41,65?n 46,94% untuk koagulasi dengan kitosanHCl dan kitosan-AA, sedangkan turbiditas awal tinggi penurunan turbiditas
mencapai 96,65?n 96,60%. Penurunan turbiditas koagulasi tanah gambut
dengan kitosan-HCl, berkisar dari 52,41% hingga 67,93%, sedangkan kitosan-AA
berkisar dari 53,85% hinggga 67,59%. Turbiditas awal pada koagulasi gambut
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan turbiditas. Kitosan yang
dilarutkan di dalam asam asetat maupun dilarutkan di dalam asam klorida
menunjukkan kinerja yang lebih baik untuk menurunkan turbiditas suspensi
gambut dibandingkan suspensi kaolin. Konsentrasi asam yang digunakan sebagai
pelarut kitosan, baik asam asetat maupun asam klorida, tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja kitosan untuk menurunkan turbiditas suspensi kaolin
maupun gambut.
Kata kunci: kitosan; koagulasi-flokulasi; kekeruhan; dan turbiditas awal