Abstract:
ABSTRAK
EVALUASI PELAKSANAAN PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO), PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH (HOME PHARMACY CARE) DAN MONITORING EFEK SAMPING OBAT (MESO) DI APOTEK WILAYAH KOTA BANJARBARU BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK (Oleh : Linda Astuty; Pembimbing Nani Kartinah, Herningtyas Nautika Lingga : 2022, 39 Halaman)
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab seorang apoteker kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Tujuan dari penelitian ini menggambarkan pelaksanaan Pemantauan Terapi Obat (PTO), Pelayanan Kefarmasian di Rumah (home pharmacy care) dan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) di Apotek wilayah kota Banjarbaru dan menggambarkan persepsi Apoteker tentang faktor yang mempengaruhi pelaksanaan PTO, home pharmacy care, dan MESO di apotek wilayah kota Banjarbaru. Jenis penelitian ini menggunakan metode non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif. Instrumen penelitian berupa kuisioner yang diberikan secara online melalui Google Formulir. Populasi pada penelitian ini adalah apoteker wilayah kota Banjarbaru yang memiliki STRA dan SIPA apotek. Total responden yang terlibat dalam penelitian sejumlah 61 responden. Hasil penelitian menunjukkan responden laki – laki berjumlah 6 responden 9,83%, sedangkan responden perempuan 55 responden 90,16%, sebanyak 57,38% responden berumur 26 – 30 tahun, responden dengan masa kerja rata-rata kurang dari 3 tahun 60,65%, keseluruhan responden memiliki SIPA (Surat Izin Praktek) dan STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker) 100% responden yang memiliki pekerjaan lain selain di apotek yaitu 20 responden 32,79%, dan rata – rata jam kerja apoteker dalam 1 hari adalah lebih dari 5 jam 49,18%. Pelaksanaan PTO di wilayah kota Banjarbaru adalah 57,38%, home pharmacy care 24,59?n MESO 37,31%. Persepsi apoteker mengenai faktor yang mempengaruhi pelaksanaan PTO, home pharmacy care, MESO yaitu keterbatasan waktu 91,80%, sistem informasi dan teknologi mendukung kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek 91,48%, pengetahuan dan keterampilan profesional apoteker 95,74%, adanya pekerjaan utama apoteker diluar apotek 62,62%, keterbatasan jumlah sumber daya (apoteker dan TTK) 80,66%, kepercayaan diri apoteker 91,48%, keterbatasan waktu dalam kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek 80,00%.
Kata Kunci : Pelayanan Kefarmasian, PTO, home pharmacy care, MESO, Persepsi