Abstract:
Rumput teki (Cyperus rotundus) merupakan gulma dengan penyebaran luas dan hampir ada di sekitar tanaman budidaya. Pengendalian gulma menggunakan herbisida sintetik dapat menimbulkan dampak negatif, sehingga diperlukan pengendalian alternatif, berupa bioherbisida. Tanaman berkayu seperti lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit.) diketahui memiliki alelokimia yang dapat digunakan sebagai pengendalian gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan rumput teki setelah pemberian ekstrak daun lamtoro dan menganalisis ada tidaknya perbedaan yang nyata dalam parameter tinggi, panjang akar, berat basah, berat kering, dan fitotoksisitas rumput teki pada pemberian berbagai konsentrasi ekstrak daun lamtoro. Rancangan penelitian berupa rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan, 4 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 3 rumput teki sehingga terdapat 60 satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari K0: 0% (kontrol), K1: 0,5%, K2: 0,75%, K3: 1%, dan K4: 1,5%. Parameter yang diamati meliputi tinggi, panjang akar, berat basah, berat kering, dan fitotoksisitas. Analisis data menggunakan ANOVA untuk data yang normal (tinggi, berat basah, dan berat kering) dan Kruskal Wallis untuk data yang tidak normal (panjang akar dan fitotoksisitas) menggunakan SPSS 24. Pemberian ekstrak daun lamtoro berbagai konsentrasi tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap rata-rata tinggi, panjang akar, berat basah, berat kering, dan fitotoksisitas rumput teki. Hal tersebut diduga karena konsentrasi ekstrak daun lamtoro terlalu rendah dan rumput teki memiliki ketahanan terhadap alelokimia yang ada pada ekstrak daun lamtoro.
Kata kunci: Alelokimia, Ekstrak Daun Lamtoro, Rumput Teki.