Abstract:
ABSTRAK
Amalia, 2022. Sosialisasi Nilai Religi Pada Santriwati Pondok Pesantren Darussalim Bati-Bati. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi , Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Sigit Ruswinarsih ,Pembimbing (II) Cucu Widaty.
Kata Kunci: Sosialisasi, Pembentukan Kepribadian, dan Nilai Religi
Pondok Pesantren Darussalim merupakan salah satu pondok yang memiliki keseriusan dalam mensosialisasikan nilai-nilai religi untuk membentuk kepribadian santriwati. Ditandai dengan beberapa lulusan alumni pondok yang lebih teratur tidak seperti sebelumnya karena ia telah mendapatkan sosialisasi nilai religi selama di pondok mengakibatkan santriwati menjadi terbiasa ketika ia dirumah dan dimasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Proses sosialisasi nilai religi (2) Kendala dalam proses sosialisasi nilai religi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Informan untuk penelitian ini berjumlah 8 orang informan yang terdiri dari pengasuh Pondok Pesantren, kepala asrama, guru agama, ketua pengurus, ketua asrama, dan beberapa santriwati di Pondok Pesantren tersebut. Pemilihan informan bersifat purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan pada Juni 2021 hingga Oktober 2021. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui langkah-langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Proses sosialisasi nilai religi di Pondok Pesantren Darussalim Bati-Bati, terjadi setiap harinya yang ditujukan kepada semua santri supaya terbentuk kepribadian yang bermoral agama. Berdasarkan dua proses, yakni a). Proses interaksi sosial meliputi, proses interaksi dengan guru melalui keteladanan dan proses interaksi dengan teman. b). Proses didikan yaitu melalui kegiatan keagamaan, kegiatan menonton film, dan peraturan yang diterapkan. (2) Terdapat 4 (empat) kendala dalam proses sosialisasi nilai religi, yaitu: (1) terbatasnya tenaga pengajar (2) kurang memadai sarana dan prasarana (3) latar pendidikan yang berbeda (4) kemajuan teknologi.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan pondok untuk menambah bangunan dan sarana asrama. Bagi guru-guru, pengurus asrama dan pembina asrama, juga orantua dirumah agar senantiasa memberikan contoh yang baik bagi santriwati dan memberikan pengarahan dan pemahaman kepada santriwati serta melakukan pengawasan yang berkesinambungan agar terbentuk kepribadian yang bermoral agama dalam diri santriwati. Diharapkan santriwati agar dapat mematuhi segala aturan Pondok Pesantren dan melaksanakan seluruh rangkaian program-program pembinaan, tidak sekedar hanya di lingkungan pondok tetapi juga ketika diluar lingkungan pondok seperti dirumah.