Abstract:
ABSTRAK
Rahmaniah, 2021. Komunikasi Antarpribadi dalam Pembentukan Konsep Diri Pada Kaum Tuli di Komunitas Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) DPC Kota Banjarmasin. Skripsi, Program Studi Pendidikan Khusus, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing I: Dr. H. Zulkifli, M.Pd Pembimbing II: Dewi Ratih Rapisa, M.Pd
Kata Kunci: Komunikasi, Antarpribadi, Konsep Diri, Pada Kaum Tuli.
Tingkat komunikasi orang Tuli yang ada dikomunitas Gerkatin di Banjarmasin selama ini masih kurang efektif karena petemuan itu 1 minggu sekali dengan orang Tuli tersebut. Hal ini berakibat pada masalah komunikaai mereka masih satu arah dan masih kurang mencapai hasil maksimal walaupun ada pekumpulannya. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui komunikasi antarpribadi verbal dan non verbal sesama kaum Tuli dalam pembentukan konsep diri di komunitas Gerkatin DPC Kota Banjarmasin. Untuk mengetahui komunikasi antarpribadi verbal dan non verbal kaum Tuli dengan masyarakat Dengar dalam pembentukan konsep diri di komunitas Gerkatin DPC Kota Banjarmasin.Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi komunikasi antarpribadi verbal dan non verbal dalam pembentukan konsep diri pada kaum Tuli di komunitas Gerkatin DPC Kota Banjarmasin.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendakatan kualitatif, dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif, dengan subjek penelitian 1 orang ketua dan 2 orang anggota garkatin. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi secara langsung, Data analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan secara menyeluruh data yang didapat selama penelitian. Dalam mengolah data kualitatif dilakukan melalui tahap reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komunikasi antarpribadi secara verbal sesama kaum Tuli dalam pembentukan konsep diri yang berlangsung masih dalam situasi percakapan atau belum seberapa intens dikarenakan masih terbatasnya kosakata bahasa isyarat yang dimiliki oleh masyarakat dengar. Komunikasi antarpribadi secara non verbal kaum Tuli dengan masyarakat dengar dalam pembentukan konsep diri anggota Tuli dan masyarakat dengar dalam komunitas Gerkatin DPC Kota Banjarmasin menggunakan bahasa isyarat BISINDO sebagai bahasa utama, terutama untuk anggota dengar yang sudah mahir berbahasa isyarat. pemilihan bahasa isyarat BISINDO sebagai media komunikasi utama dikarenakan banyak anggota Tuli yang menganggap bahasa isyarat SIBI tidak fleksibel, tidak nyambung, serta membingungkan. Faktor yang mempengaruhi komunikasi secara verbal dan non verbal antarpribadi dalam pembentukan konsep diri pada kaum Tuli terdapat hambatan atau noise serta terdapat faktor yang mendukung terjadinya proses komunikasi. Adanya perbedaan bahasa serta cara penyampaian pesan. Adapun hambatannya adalah karena adanya sikap tertutup dari kedua belah pihak, baik anggota Tuli maupun masyarakat dengar terkadang sama-sama takut untuk memulai percakapan.