Abstract:
Tanaman kemiri di Desa Galam sebelum ada HKM di manfaatkan dengan cara menjual kayu kemiri karena harga jual yang murah, sulit dipasarkan, dan pemecahan biji kemiri masih manual. Setelah dibentuk KTH Batu Kura dan mendapatkan bantuan berupa peralatan pemecah kemiri. Selain dimanfaatkan bijinya, cangkang kemirinya juga dimanfaatkan untuk membuat asap cair yang mana asap cair ini berfungsi untuk pengental getah karet. Tujuan menganalisis sistem pengelolaan kemiri dan kontribusi kemiri terhadap pendapatan masyarakat sekitar Kawasan Hutan Kemasyarakatan di Desa Galam Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis, alat hitung, laptop. Jenis dan sumber data yang diperlukan untuk menganalisi pengelolaan dan kontribusi meliputi data primer yang didapatkan dari masyarakat dan data sekunder dari intansi pemerintah. Penentuan responden menggunakan metode sampling jenuh atau sensus. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pengambilan data yaitu dengan menggunakan beberapa pendektan antara lain wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur. Analisis data pengelolaan kemiri dengan cara sistematis sedangkan kontribusi kemiri di analisis dengan matematis dengan menggunakan empat rumus yaitu rumus biaya, pendapatan, pendapatan bersih dan Kontribusi. Hasil yang diproleh dari penelitian ini adalah pengelolaan kemiri terdiri dari persiapan lahan, pola penanaman, pemeliharaan, pemanenan, proses produksi kemiri dan pemasaran. Kontribusi tanaman kemiri terhadap pendapatan masyarakat anggota KTH Batu Kura yaitu sebesar 31?n kontribusi dari pendapatan diluar kemiri yaitu sebesar 69%.