Abstract:
Kecamatan Ngancar terletak di sekitar lereng Gunung Kelud dan berada di kawasan strategis dengan berbagai macam potensi, salah satunya potensi wisata dan potensi penghasil buah nanas serta produk olahannya. Namun, beberapa tempat wisata di Ngancar saat ini belum ada yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan lingkungan khususnya budidaya nanas sebagai objek wisata. Berdasarkan hal tersebut rancangan agrowisata nanas berbasis ekologi disusun dengan mengangkat permasalahan bagaimana rancangan agrowisata nanas sebagai sarana rekreasi dan edukasi untuk mewadahi pengembangan potensi wisata sesuai dengan potensi lingkungannya. Lima prinsip arsitektur ekologi digunakan sebagai konsep dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Konsep arsitektur ekologi dikembangkan berdasarkan metode pemrograman arsitektur berupa pola aktivitas petani dan wisatawan. Penerapan lima prinsip tersebut dikelompokkan menjadi tiga potensi, yaitu potensi manusia, potensi tapak, dan potensi alam. Konsep tersebut diwujudkan ke dalam rancangan berupa atraksi, fasilitas, aktivitas, perletakan massa bangunan, bentuk dan struktur bangunan, ruang luar, serta utilitas.