Abstract:
Lahan gambut berpeluang untuk dijadikan areal pertanian produktif, termasuk tanaman pangan dan tanaman hortikultura seperti budidaya cabai di Kalimantan salah satunya cabai rawit varietas Hiyung yang dilakukan di lahan gambut. Lahan gambut sangat rentan terhadap kerusakan, diantaranya adalah keasaman tanah yang sangat masam (pH) dan kandungan unsur hara tanah yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kotoran burung walet terhadap ketersediaan unsur hara NPK dan pertumbuhan cabai rawit Hiyung (Capsicum frutescens L.) di lahan gambut, serta menentukan dosis kotoran burung walet yang terbaik. Penelitian ini merupakan percobaan pot dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, yaitu 0 ton.ha-1; 2,5 ton.ha-1; 5 ton.ha-1; 7,5 ton.ha-1, dan 10 ton.ha-1 yang masing-masing perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kotoran burung walet berpengaruh terhadap ketersediaan N-NH4+, N-NO3-, P-tersedia, KTK, pH, N-total tanah dan waktu berbunga, namun tidak berpengaruh terhadap K tersedia tanah dan berat kering tanaman cabai rawit Hiyung (Capsicum frutescens L.) di lahan gambut. Aplikasi kotoran burung walet dengan takaran 5 ton.ha-1 merupakan hasil terbaik untuk ketersediaan N-NH4+. Aplikasi kotoran burung walet dengan takaran 7,5 ton.ha-1 merupakan hasil terbaik untuk ketersediaan P. Aplikasi kotoran burung walet dengan takaran 2,5 ton.ha-1 merupakan hasil terbaik untuk ketersediaan N-NO3-, KTK dan N-total tanah.