Abstract:
Rusaknya kawasan hutan mengakibatkan aliran permukaan dalam jumlah besar, sehingga mengganggu kestabilan tanah dan memicu terjadinya bencana tanah longsor. Bencana tanah longsor terjadi pada Daerah Tangkapan Air (DTA) Barabai diikuti dengan banjir. Pemetaan lokasi tanah longsor menggunakan citra dapat dilakukan sebagai upaya mitigasi pada bencana. Metode ekstraksi digunakan untuk mengetahui perubahan suatu area, sehingga dapat digunakan dalam mengamati perubahan kenampakan tanah akibat tanah longsor. Tujuan Penelitian ini adalah menguji akurasi metode ekstraksi pada lokasi longsor menggunakan citra Sentinel-2 dan menganalisis distribusi spasialnya di daerah tangkapan air Barabai. Metode ekstraksi yang digunakan adalah NDBI, SAVI, dan CBI. Uji akurasi dilakukan menggunakan metode Confusion Matrix dengan membandingkan hasil ekstraksi citra dengan survey lapangan. Pengambilan sampel dalam survey dilakukan secara Accidental Sampling dengan mempertimbangkan akses jalan lokasi longsor. Hasil dari pengujian akurasi dari metode ekstraksi didapatkan Overall Accuracy tertinggi oleh metode NDBI sebesar 73,53%, kemudian metode SAVI 63,73%, dan metode CBI 69,61%. Luas longsoran tanah pada daerah tangkapan air barabai diperkirakan sebesar 183,92 Hektar