Abstract:
Analisis Vegetasi Jenis Tumbuhan Penyerang di Areal Hutan Riparian PT. Jorong Barutama Greston. Atas bimbingan Bapak Prof.Ir.H. Udiansyah, M.S. Ph.D selaku Dosen pembimbing pertama dan Bapak Ir. H. Setia Budi Peran, M.P, selaku Dosen pembimbing kedua.
Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis Jenis Tumbuhan penyerang atau Invansive Alien Species (IAS) di Hutan Riparian PT JBG dan Membahas Rencana pengelolaan Jenis Tumbuhan Penyerang di Hutan Riparian Areal Bekas Tambang PT JBG Pengambilan data vegetasi menggunakan dua metode yaitu Luas petak minimum dan Analisis Vegetasi dengan metode kombinasi antara jalur dan petak untuk merekam jenis tumbuhan tingkat pertumbuhan semai dan pancang
Komposisi jenis tumbuh-tumbuhan yang didapatkan ialah sebanyak 59 jenis yang terdiri dari 41 jenis semai dan 31 jenis pancang. jenis-jenis yang paling dominan pada tingkat semai adalah jenis lelombokan (INP = 30,75 %), jenis tapus (INP = 26,21 %), dan jenis mali-mali berduri (INP = 24,19 %). Kemudian untuk komunitas pancang jenis-jenis yang paling dominan adalah jenis mali-mali berduri (INP = 24,70 %), jenis alaban (INP = 24,50 %), jenis karamunting (INP = 19,25 %), jenis bungur (INP = 18,06 %), jenis tapus (INP = 15,44 %), dan peler warik (INP = 11,24 %). Jenis penyerang dari jenis tumbuhan yang terdata ialah Jenis Akar Magat, Bambu Klinting, Karamunting, Lelombokan,Putri Malu, Rumput teki dan Sembukan. Lelombokan dan Karamunting sebagai jenis penyerang dominan juga memiliki banyak manfat antara lain sebagai obat, tanaman hias, pengatur erosi dan revegetasi lahan pasca tambang. Pengelolaan dari jenis invansif ialah dengan cara penanaman atau pemeliharan jenis asli hutan riparian yang berkemampuan tumbuh dan membantuk kanopi rapat dengan cepat seperti Akasia dan Bungur untuk mengurangi kemampuan hidup jenis tumbuhan invansif.