Abstract:
Latar Belakang: Out of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) atau henti jantung di luar
rumah sakit adalah penyebab utama kematian di berbagai belahan dunia yang
mana memiliki tingkat keberlangsungan hidup yang rendah. Hal tersebut perlu diberi penanganan dengan melakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR).
Tujuan: Mengetahui gambaran kalimat instruksi “tekan 5 sampai 6 cm” terhadap
kedalaman kompresi dada yang dilakukan penolong awam.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif dan sampel
penelitian sebanyak 30 orang. Instrument yang digunakan yaitu Aplikasi Q-CPR
Training, maneken bermerek Laerdal (Little Anne QCPR), dan SOP panduan CPR
yang bersumber dari EMD Protocol, Pedoman menerima panggilan Public Safety
Center (PSC), dan American Heart Association (AHA).
Hasil: Hasil dari penelitian pada 30 orang responden yang diberikan instruksi “tekan 5 sampai 6 cm” didapatkan kedalaman kompresi dada dinyatakan baik dengan hasil ukur >75% - 100?alah sebanyak 13 orang, sedangkan 17 orang responden melakukan kompresi dada dengan hasil ukur <75% dinyatakan kurang.
Pembahasan: Sebanyak 13 orang responden (43,3%) setelah diberikan instruksi
“tekan 5 sampai 6 cm” fokus dalam melakukan kompresi dada pada maneken tepat di 1/3 bawah sternum dengan posisi lengan responden tegak lurus 90 ? pada bagian dada maneken. Sedangkan 56,7% lainnya (17 orang responden) setelah diberikan instruksi “tekan 5 sampai 6 cm” masih ragu untuk melakukan kompresi dada, hal tersebut dapat dikarenakan responden takut menekan terlalu dalam dan merusak maneken karena bunyi yang dihasilkan maneken saat dilakukannya kompresi dada. Responden memperkirakan tekanan pada dada maneken 5 sampai 6 cm seperti apa, 13 orang responden berhasil mencapai kedalaman yang sesuai berdasarkan instruksi yang diberikan, sedangkan 17 orang lainnya tidak mencapai kedalaman yang sesuai standar.