Abstract:
Industri kelapa sawit memiliki prospek yang strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional namun juga dapat berpotensi membawa dampak negatif berupa limbah dan elemen berbahaya lainnya. Sehingga, industri sawit didorong untuk dapat menghasilkan produk ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap intensi individu dalam pembelian produk sawit ramah lingkungan melalui variabel nilai budaya kolektivisme sebagai bagian dari teori nilai budaya oleh Hofstede (1980) dan melalui variabel kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) sebagai bagian dari Theory of Planned Behavior oleh Ajzen (1991). Data yang terkumpul pada penelitian sebanyak 258 partisipan yang tersebar pada 23 provinsi di Indonesia dan diperoleh melalui survei daring serta di analisis menggunakan regresi model mediasi PROCESS by Andrew F. Hayes melalui IBM SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol perilaku persepsian dapat memediasi nilai budaya kolektivisme terhadap intensi pembelian produk sawit ramah lingkungan (indirect effect). Nilai budaya kolektivisme dan kontrol perilaku persepsian juga secara langsung (direct effect) terbukti signifikan mempengaruhi intensi pembelian produk sawit ramah lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa nilai budaya kolektivisme yang berkembang dan kontrol perilaku yang berperan sebagai control beliefs dapat mempengaruhi intensi atau niat individu dalam menentukan tindakan yang akan datang.