Abstract:
Perubahan iklim dapat menyebabkan terjadinya pergeseran pola spasial curah hujan yang merupakan variabel utama dalam melakukan klasifikasi iklim. Klasifikasi iklim Oldeman adalah salah satu klasifikasi iklim yang didedikasikan untuk pengelolaan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan estimasi perubahan spasial tipe iklim Oldeman di wilayah Kalimantan Selatan, Indonesia sebagai akibat perubahan iklim. Data dari salah satu produk project CORDEX-SEA digunakan untuk mensimulasikan iklim di akhir abad 21 (2071-2095) di bawah skenario RCP4.5 dan RCP8.5. Pergeseran tipe iklim diestimasi dengan cara membandingkan jumlah luasan tipe iklim Oldeman pada periode proyeksi dengan periode referensi (1981-2005). Koreksi bias dengan metode linier scaling digunakan untuk mengurangi bias dari data simulasi. Untuk menguji performa model, tipe iklim berdasarkan data simulasi terkoreksi pada periode referensi dibandingkan dengan tipe iklim berbasis data hasil pengamatan permukaan dari 35 titik, dan diukur dengan metode percent of correct score. Proses koreksi bias berhasil mereduksi bias ditandai dengan meningkatnya nilai korelasi curah hujan bulanan sebesar 22?n berkurangnya eror model sebesar -79%. Pada akhir abad 21, iklim di Kalimantan Selatan diproyeksikan akan semakin kering baik di bawah skenario RCP4.5 maupun RCP8.5 yang ditandai oleh berkurangnya luasan wilayah dengan tipe iklim basah (tipe B) dan meningkatnya wilayah dengan tipe iklim kering (tipe D) dan tipe iklim sangat kering (tipe E). Kami menemukan bahwa skenario RCP8.5 dapat menyebabkan pergeseran tipe iklim yang lebih besar dibandingkan RCP4.5. Penelitian ini menegaskan bahwa perubahan iklim berpotensi menyebabkan pergeseran tipe iklim yang perlu dijadikan pertimbangan dalam menyusun kebijakan bidang pertanian.